Archive for the ‘semester 5 pendidikan agama hindu 2013’ Category

BAB I

PENDAHULUAN

            Doa dalam istilah Hindu disebut dengan Mantra,Stava atau Brahma yang berarti pujian atau puja yang merupakan unsur terpenting dalam upacara agama Hindu,yang menjadi salah satu pilar dari keyakian umat Hindu yang tertera dalam kitab suci Atharwa Veda XII.1.1 . Dimana ada upacara maka disana akan terdengar mantra. Ada mantra yang pengucapannya bisa didengar oleh orang lain, ada pula yang diucapkan dalam hati sehingga hanya bisa didengar sendiri. mengapamantra tersebut merupakan unsur penting dalam upacara agama? Jawabannya mantra itu sangat diyakini memiliki kekuatan suci. Tujuan maupun maksud dari penyusunan doa dalam Agama Hindu agar setiap umat Hindu mampu mengamalkan doa tersebut dengan penuh keyakinan untuk dapat mengemangkan motivasi kearah yang positif. Sebab fungsi dan tujuan doa tersebut yakni sebagai pernyataan rasa syukur atas anugrah-Nya,sebagai sadhana untuk menyucikan diri,sebagai sadhana untuk memohon agar terjauhkan dari segala hal buruk,serta memohon perlindungan. Doa juga bertujuan untuk melindungi pikiran dari berbagai investasi yang tidak perlu. Kekuatan mantra dapat menjadi pelindung pikiran. Oleh karenanya kesehatanpun akan dapat dijamin sebab pikiran dapat dilindungi dari dari berbagai macam godaan untuk memikirkan yang bukan-bukan. Pikiran selalu diarahkan untuk melakukan hal-hal positif. Dalam ilmu sastra, mantra sering disebut sastra atau hymne. Dalam konsep spiritual, mantra berasal dari kata “man” dan “yantra” yang artinya untuk melindungi pikiran. Dalam Manawa Dharmasastra II.92, pikiran adalah indria yang kesebelas. Dalam kitab suci lainnya, pikiran disebut rejendriya atau raja-nya indria. Dalam diri manusia yang berbentuk nonfisik, pikiranlah alat terpenting Atma. Mantra bertujuan untuk melindungi pikiran dari berbagai investasi yang tidak perlu. Kekuatan mantra dapat mnjadi pelindung pikiran. Oleh karenanya kesehatanpun akan dapat dijamin sebab pikiran dapat dilindungi dari dari berbagai macam godaan untuk memikirkan yang bukan-bukan. Pikiran selalu diarahkan untuk melakukan hal-hal positif. Dalam sudut ilmu sastra, hanya syair-syair Veda Sruti yang disebut mantra. Sedangkan yang terdapat dalam kitab sastra agama seperti Itihasa,Purana, maupun Dharmasastra syairnya disebut sloka. Dilihat dari kegunaannya mantra itu diambil dari tiga sumber yaitu:

  1. Veda Mantra,
  2. Purana Mantra,
  3. Tantrika Mantra.

Dari ketiga sumber ini, masing-masing mantra dapat digolongkan menjadi tiga kualitas mantra yakni :

  1. Sattvika Mantra, mantra yang diucapkan untuk pencerahan rohani, sinar kebijaksanaan, mendapatkan kasih sayang tuhan yang tertinggi, cinta kasih dan perwujudan Tuhan.
  2. Rajasika Mantra, mantra yang diucapkan untuk memperoleh kesejahteraan duniawi.
  3. Tamasika Mantra, mantra yang diucapkan untuk mendamaikan Bhutakala atau menghancurkan ilmu hitam.

Mantra dalam kitab suci Catur Veda dapat pula dibedakan menurut jenjang kesukarannya. Dari 20.389 buah mantra Catur Veda dibagi menjadi tiga jenjang kesukarannya. Hal ini dijelaskan dalam Nirukta Vedangga, yakni :

  1. Paroksa Mantra yaitu mantra yang memiliki tingkat kesukaran yang paling tinggi, hal ini disebabkan karena mantra ini hanya dapat dijangkau arti dan maknanya kalau diwahyukan oleh Tuhan. Tanpa sabda Tuhan tidak mungkin mantra ini dapat dipahami.
  2. Adyatmika Mantra yakni manra yang memiliki tingkat kesukaran lebih rendah, mntra ini dapat dicapai maknanya melalui proses penyucian diri, orang yang masih kotor rohaninya tidak dapat mengerti dan memahami arti dari mantra ini
  3. Pratyaksa Mantra, adalah mantra yang lebih mudah dipahami untuk dapat menjangkau mantra ini hanya mengandalkan ketajaman pikiran dan indria.

Karena demikian jenjang kesukaran Veda, maka Sarasamuccaya 39 maupun Vayu Purana I.201 mengajarkan cara mencapai kesempurnaan mantra-mantra Veda, yani melalui jenjang Itihasa dan Purana. Dalam Vayu Purana I.201 disebutkan sebagai berikut :

            Itihasa Punarbhayam

            Vedam Samupabrmhayet

            Bibhetyalpasrutad Vedo

Mamayam Praharisyati

Terjemahan:

            Hendaknya Veda dijelaskan melalui Itihasa dan Purana. Veda merasa takut jika orang-orang bodoh yang tidak dapat memahami akan memukulnya,untuk itu perlu dibantu dengan mempeljari itihasa dan purana terlebih dahulu (Wiana, 1995).

Untuk dapat mengetahui serta memahami mantra apa saja yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari,maka pada makalah kali ini kelompok kami akan membahas hal tersebut dalam makalah yang berjudul “Kategori Puja Stuti dan Stava Sebagai Pedoman Praktis yang Dilakoni Umat Hindu”.


BAB II

PEMBAHASAN

            Pada pembahasan kali ini kami akan membahas kategori mantra-mantra yang digunakan dalam aktifitas harian, dan mantra yang kami angkat serta kami bahas diambil dari berbagai kitab suci Veda, serta menggunakan lebih dari satu refrensi. Serta masing-masing mantra kami lengkapi dengan terjemahan serta analisisnya.

Kategori puja stuti dan stava, mantra-mantra upasana (doa sehari-hari) kategori Sattvika, Rajasika, Tamasika :

  • Doa baru bangun (Rajasika):
  1. Om Jagrasca Prabhata Kalasca ya namah svaha

Terjemahan :

‘Om Sang Hyang Widhi Wasa, kami memujaMu karena kami telah bangun pagi dalam keadaan selamat. Semoga hari ini bermanfaat bagi kami. (In, 2006)

  1. Om uttistotistha Govinda

utista garudadwaja

utista kamalakanta

trylokyam manggalam kuru

Om karagre wasate Lakshmi

karamadye Saraswati

karawagretu Govindah

prabate katadharsanam

(posisi tangan dibuka serta mata melihat tiap ujung jari-jari tangan)

Terjemahan :

Om kami puja Dewi Lakshmi sebagai dewi kemakmuran,kami puja dan letakkan di ujung jari,semoga rahmatmu sellu memberkati kami. Pada bagian tengah jari kami puja Dewi Saraswatisebagai dewi ilmu pengetahuan,semoga cahaya pengetahuanmu senantiasa menerangi kami.Serta kami puja Engkau wahai Govinda, pengembala sapi semoga tuntunan kasihMu senantiasa menghantarkan kami pada kebahagiaan itu.

Kita yakini kekuatan di pagi hari saat baru bangun akan memberikan vibrasi baik positif maupun negatif untuk jam-jam selanjutnya pada hari yang sama,ketika kita mengawali dengan doa yang baik maka kebaikan itu juga akan menyertai kita,segalanya akan dimudahkan baik dari segi rejeki,pengetahuan khususnya bagi para pelajar, serta tuntunan agar segera mencapai kebahagiaan tersebut, layakna Krishna (Govinda) yang menggembalakan sapi-sapinya,kita juga berdoa Beliau juga memperlakukan kita demikian untuk mengarahkan kita mendekat padaNya.

  • Doa mencuci wajah (Rajasika) :
  1. Om cam camani ya namah svaha

Om om parisudha ya namah svaha

Terjemahan :

Om Sang Hyang Widhi Wasa, hamba senantiasa memujaMu, semoga wajah hamba menjadi lebih suci dan bersih. (In, 2006)

Air merupakan pilar terpenting dalam kehidupan, baik di dalam Bhuvana Agung maupun Bhuvana Alit unsur air tersebut ada, dan hamper 60% bagian dari dunia ini adalah air,begitu pula 60% dari tubuh kita adalah air. Air memiliki berbagai fungsi dan sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari, air efeknya sangat luar biasa,tanpa air rasanya mahluk hidup tidak dapat hidup. Selain digunakan sebagai alat bantu kebutuhan pokok dalam kehidupan,air juga digunakan dalam perawatn kecantikan alami, air dengan kandungannya yang kita gunakan untuk mencuci wajah di pagi hari di lingkungan terbuka akan memberi efek pada wajah,wajah akan menjadi lebih bersih,sehat serta fresh.

            Makna dari doa penyucian wajah ini adalah harapan wajah kita selalu bersih. Bersih yang dimaksud adalah, bersih dari perbuatan yang kurang baik. Adapun wajah merupakan cermin dari hati, senang, sedih, baik, buruk terlihat dari pancaran wajah. Semoga dengan mencuci wajah yang disertai doa dapat membersihakan wajah dan hati kita.

  • Doa berkumur dan membersihkan gigi (Rajasika) :

Om sri devi yogini bhatarisma ya namah

Om ang vrakta parisudha ya namah svaha

Terjemahan :

Om Sang Hyang Widhi Wasa, hamba sujud kehadapanMu, semoga dengan doa ini gigi hamba menjadi lebih bersih. (In, 2006)

            Analisis yang kami dapat dari terjemahan doa ini adalah dengan berkumur mulut dan gigi kita menjadi bersih dari kotoran ataupun dari perkataan yang kurang baik. Dengan mulut yang bersih senantiasa akan mengluarkan kata-kata yang bersih.

  • Doa mandi (Rajasika) :

Om gangga amrta sodhamam svaha

Om sarira parisudhamam svaha

Terjemahan :

Om Sang Hyang Widhi Wasa, Engkau adalah sumber kehidupan yang abadi dan suci, semoga diri hamba menjadi bersih dan suci. (In, 2006)

            Atau dapat juga menggunakan mantra berikut :

Om gangge ca yamune caiva

            govadari saraswati

narmade sindhu kaveri

jale’smim sannidhim kuru

puspakaradyani tirthani

ganggadyah saritas tata

agacchantu pavitrani

snanakale sada mama   (Rg. X.9.8)

Terjemahan :

‘Om kami puja sungai gangga,yamuna,govadari serta sungai sindhu sebagai sumber mata air kehidupan manusia,semoga dengan rahmat dari air suciMu segala kekotoran maupun dosa dalam tubuh kami dapat terbersihkan’. (Titib, 1996)

Tubuh menjadi bersih disini dimaksudkan adalah badan kita selalu bersih dari perbuatan yang kurang baik. Senantiasa dituntun dalam setiap aktivitas agar mampu berbuat sesuai dengan kebenaran.

Seperti penjelasan sebelumnya bahwa air memiliki kandungn serta peran yang luar biasa. Dalam Hindu kita meyakini bahwa sungai adalah salah satu tempat suci kita. Kita banyak memuja dan mensucikan sungai-sungai. Contohnya seperti sungai Gangga yang kita yakini sebagai Ibu para sungai serta salah satu tempat Tirta Yatra dan tempat melukat, selain itu ada pula sungai Sindhu yang menjadi tempat cikal bakal seta awal mula peradaban umat Hindu. Ada pula sungai Yamuna, tempat favorit Krishna bermain bersama teman-temannya yang memberikan kehidupan bagi masyarakat Vrindavana. Demikian pula dengan sungai yang leinnya,sungai memberikan kehidupan bagi setiap mahluk,oleh karena itu dlam Hindu kita meyakini bahwa sungai merupakan salah satu tempat suci yang kesuciannya patut dijaga.

  • Doa menggenakan pakaian (Rajasika) :

Om tham mahadeva ya namah svaha

Om busana sarirabhyo parisudhamam svaha

Terjemahan :

Om Hyang Widhi dalam perwujudanMu sebagai Tat Purusha Mahadeva Yang Agung, pada saat hamba mengenakan pakaian ini hamba sujud kehadapanMu. Om Hyang Widhi semoga pakaian hamba menjadi suci dan bersih. (In, 2006)

Pakaian merupakan cerminan dari kepribadian seseorang,serta terkadang pakaian menunjukan profesi seseorang, jadi dalam berpakaian pun kita hendaknya menggunakan pakaian yang bersih dan rapi sehingga membawa fibrasi yang positif pada diri sendiri.Selain menggunakan mantra tersebut,kita dpat mengunakan mantra “OM Namo Narayana” sebanyak 21x.

  • Doa menghadapi makanan (Rajasika) :

Om ang kang kasolkaya isana ya namah

svasti svasti sarva deva bhuta suka

pradhana purusa sang yoga ya namah

Terjemahan :

Om Hyang Widhi, yang bergelar Isana hamba persembahkan seluruh makanan ini kehadapan-Mu, semoga semua mahluk berbahagia. (In, 2006)

Sebagai umat Hindu, kita diwajiban untuk mempersembahkan terlebih dahulu makanan yang hyendak kita makan kepadaNya. Sebagaimana dalam Begawad Gita III.13 dijelaskan bahwa menyediakan makanan untuk diri sendiri tanpa mempersembahkan kepadaNya adalah dosa. Ini dikarenakan ketika kita memasak kita membunuh mahluk hidup seperti hewan dan tumbuhan, kita harus mengembalikan terlebih ciptaan yang kita bunuh tersebut kepasda Sang Pencipta. Semoga dengan itu ciptaan yang kita bunuh mendapatkan kebahagiaan.

 

  • Doa Yajna Sesa (Sattvika) :

Om sarva bhuta suka prebhyah svaha

Terjemahan:

‘Om Hyang Widhi Wasa, hamba berikan sedikit makanan ini kepada sarwa bhuta agar mereka berbahagia’. (In, 2006)

  • Doa Makan (Rajasika) :

Om annapate annasya

no dehyanmivasya susminah

pra-pra dataran tatis urjan

no dhehi dvipade citus pade.

                                                                                    Yajur Veda XI.83

Terjemahan :

‘Ya Tuhan Yang Maha Kuasa,Engkau penguasa makanan, anugrahkanlah makanan ini memberikan kekuatan,menjauhkan dari penyakit. Selanjutnya bimbinglah kami, anugrahkan kekuatan kepada kami mahluk berkaki empat dan dua’. (Titib, 1996)

Atau dapat juga menggunakan mantra ini :

            Om Brahmar panam brahma havir

            Brahmagnau brahmana hutam

            Brahmaiva tena gantavyam

Brahma karma samadhina

Aham vaisvanaro bhutva

Praninam deham asritah

prana apanah samayuktah

pacamy annam caturvidham                          

                                                                        Bhagavadgita IV.24, XV.14

Terjemahan :

‘Kepada Brahman persembahan itu, Brahman adalah menteganya, api adalah Brahman, Huta adalah Brahman, hanya kepada Brahmanlah ia harus menghadapi dengan meditasi atas karya Brahman

‘Setelah menjadi api dari hidup di dalam badan mahluk dan bersatu dengan keluar masuknya pernafasan dalam empat macam makanan. Aku cerna makanan itu’. (Titib, 1996)

Keempat macam makanan yang dimaksud yaitu yang dipecah dengan gigi yang minimum yang dirasa dengan jilatan lidah dan yang diisap melalui bibir.

  • Doa setelah menikmati makanan :

            Om Mogham annam vindate apracetah

satyam bravimi vadha itsa tasya,

naryamanam pusyati no sakhayam

kevalagho bhavati kevaladi

                                                                                    Rg Veda X.117.6

‘Orang yang tidak bijaksana tidak memanfaatkan makanan sebaik-baiknya. Aku katakan terus terang, ia sama saja dengan orang mati. Ia tidak membagikan makanan kepada rekan-rekanya, dan orang yang makan sendiri, akan menanggung dosa sendiri pula’. (Titib, 1996)

  • Doa selesai makan (Rajasika) :

Om Dir Ghayur Astu, Awighnam Astu, Çubham Astu
Om Sriyam Bhawantu, Sukkam Bhawantu, Purnam Bhawantu, Ksamasampurna Ya Namah Swaha, Om Santih, Santih, Santih Om

Terjemahan :
‘Oh Hyang Widhi, Semoga Hamba Panjang Umur, Tiada Halangan, Selalu Bahagia, Tentram, Senang Dan Semua Menjadi Sempurna. Oh Hyang Widhi, Semoga Damai, Damai, Damai,Selalu’. (In, 2006)

  • Doa Memulai Pekerjaan (Rajasika) :

     Om Awighnam Astu Namo Sidham

     Om Sidhirastu Tad Astu Swaha

Terjemahan :
‘Ya Tuhan, Semoga Atas Berkenanmu, Tiada Suatu Halangan Bagi Hamba Memulai Pekerjaan Ini Dan Semoga Berhasil Baik’. (Titib, 1996)

Atau dapat menggunakan mantra berikut :

     Om vakra tunda mahakarya

     suryakoti samapraba

     nirvighnam kurume dewa

     sarva karyesu sarvada

Terjemahan:

‘Ya Tuhan berkatilah apa yang hamba kerjakan,semoga semua berjalan dengan lancar’

Atau dapat menggunakan mantra berikut :

     Om Eka danta ya vidmahe

     Vakra tunda ya dhimahi

     tanno dante pracodayate

Terjemahan :

     ‘Ya Tuhan dalam manifestasi sebagai Dewa Ganesha, sebagai dewa pelindung dari segala mara bahaya, semoga Engkau melindungi kami,semoga apa yang kami kerjakan berjalan lancar’.

  • Doa Selesai Bekerja / Bersyukur (Rajasika) :

     Om Dewa Suksma Parama Acintya Ya Namah Swaha,

     Sarwa Karya Prasidhantam

     Om Santih, Santih, Santih, Om

Terjemahan :
‘Ya Tuhan, dalam wujud Parama Acintya Yang Maha Gaib dan Maha Karya, hanya atas anugrahMulah maka pekerjaan ini berhasil dengan baik semoga damai, damai di hati, damai di dunia, damai selamanya’. (Titib, 1996)

  • Doa memohon Inspirasi (Sattvika) :

Om Prano Dewi Saraswati Wajebhir Wajiniwati Dhinam Awinyawantu

                                                                                          Rg Veda VI.61.4

Terjemahan :
‘Ya Tuhan Dalam Manifestasi Dewi Saraswati, Hyang Maha Agung Dan Maha Kuasa, Semoga Engkau Memancarkan Kekuatan Rohani, Kecerdasan Pikiran, Dan Lindungilah Hamba Selama-Lamanya.’ (Titib, 1996)

Atau dapat menggunakan mantra berikut:

     Om sri gurubyo namah hari Om

     Gananam tvam ganapati gum havamahe

     Kavimka vinam upma sravastamam

     Jestarajam brahmanam

     Brahmanasphata anah

     Srunva notibi siddha sadhanam

     Prano devi sarasvati

     Vajhebir vajinivati

     Dhinama vitraiya vantu

     Ganesha ya namah

     Saraswatyai namah

     Sri guru byo namah hari Om

                                                                        Rg Veda 61.4.1

Terjemahan :

     ‘ Ya Tuhan dalam manifestasimu sebagai Sad Guru, sembah hamba kepada-Mu.

     ‘ Ya Tuhan Ganesha yang sesungguhnya adalah Brahma, Vishnu dan Siva yang merupakan pemimpin dari semua gana, para bidadari, para deva, mahluk setengah deva dan semua gana di segala planet.

     ‘Semua maha guru dan penyair melakukan meditasi di hadapan-Mu dalam mewujudkan dan memuliakan semua kemasyuran-Mu. Engkaulah yang dipuja di junjung serta dihormati, yang memberikan anugrah terhadap segala jenis sadhana spiritual terhadap mereka yang mencari kebenaran Brahman’. (Veda Sruti Rg Veda Samhita, 2004)

  • Doa memohon kecerdasan (Sattvika) :

Om Saraswati namah stubyam

Varadhe kama rupini

Vidyarambha karisyami

Sidhir bhavantu me sada

Terjemahan :

     ‘Ya Tuhan dalam perwujudanMu sebagai Dewi Saraswati, ilmu pengetahuan yang Engkau miliki agar dapat menerangi segala yang ada’.

Atau dapat menggunakan mantra berikut:

     Om Pawakanah Saraswati Wajebhir Wajiniwati Yajnam Wastu Dhiyawasuh

Terjemahan:
‘Ya Tuhan, sebagai manifestasi Dewi Saraswati, Yang Maha Suci, anugerahilah hamba kecerdasan dan terimalah persembahan hamba ini’.

  • Doa membaca kitab suci (Sattvika) :

Om Awighnam astu namo siddham

Om siddhirastu tat astu svaha

Om a no badrah kerta voviantu visvatah

Terjemahan:

     ‘Ya Tuhan Yang Maha Agung semoga tiada halangan dan rintangan dan segalanya berhasil’

     ‘Ya Tuhan semogga segalanya berjalan begitu adanya’

     ‘Ya Tuhan semoga semua terberkati’. (Titib, 1996)

  • Untuk doa memulai membaca Bhagavad Gita dapat melantunkan mantra berikut (Sattvika) :

     Om Namo Bhagavate Vasudevaya 3x

Terjemahan :

     ‘Om kami puja Vasudeva (Sri Krishna) sebagai kusir buddhi kecerdasan,semoga kami terberkati’. (Prabupada, 2006)

  • Gayatri Mantram (The Mother Of Mantra) (Sattvika) :

     Om Bhur Bhuvah Svah

     Tat savitur varenyam

     Bhargo devasya dimahi

     Dhiyo yo nah pracodayat

Terjemahan :

     ‘Wahai Yang Maha Esa, Dikaulah Sang Bhumi. Wahai Yang Maha Esa, Dikaulah Alam Semesta. Wahai Yang Maha Esa, Dikaulah Kehampaan yang menyelimuti bumi dan alam semesta ini.  Kami bersemedi ke arah Cahaya Ketuhanan Sang Surya, semoga cahaya surgawi ini menerangi aliran pikiran yang ada di dalam budhi (intelek) kami.” (s., 2013)

  • Berikut beberapa bentuk mantra Sadhana sesuai dengan Ista Dewata beserta Saktinya masing-masing (sattvika) :
  • Ganesha:

     Om Ekadanta ya vidmahe

     Vakratunda ya dhimahe

     Tanno dante pracodayat

Terjemahan:

     ‘Ya Tuhan,dalam perwujudanMu sebagai Dewa Ganesha,kami puja semoga kami terlindungi dari segala sesuatu yang buruk’. (Surpi, 2013)

  • Lakshmi :

Om Mahalakshmi ca vidmahe

Vishnu padmi ca dimahe

Tanno Lakshmi pracodayate

 

Terjemahan :

    “Ya Tuhan dalam perwujudanMu sebagai Dewi Lakshmi, sembah sujudku padaMu, semoga kemakmuran serta kejayaan menyertai kami’. (Surpi, 2013)

  • Durga Gayatri :

Om Katyayana ya Vidmahe

kanyakumari dimahe

tanno durge pracodayate

Terjemahan :

     ‘Ya Tuhan dalam perwujudanMu sebagai Dewi Durga, sembah sujud kami kehadapanMu, semoga segala sesuatu negative dalam diri kami sirna serta kekuatanMu selalu menyertai kami’. (Surpi, 2013)

  • Krishna gayatri :

Om Devaki Nandana ya vidmahe

Vasudewa ya dimahe

Tanno Krishna pracodyate

Terjemahan :

     ‘Ya Tuhan dalam perwujudanMu sebagai anak dari ibu Devaki serta ayah Nanda dan Vasudeva, wahai Engkau yang menjadi kusir kecerdasan,Sri Krshna terimalah sembah kami’. (Surpi, 2013)

Sadhana mantra merupakan mantra-mantra yang dipergunakan untuk dapat meningkatkan sadhana kita kepada Tuhan melalui manifestasinya dengan cara setiap melakukan puja atau sembahyang mengucapkan nama suci dengan mantra sadhana dari masing-masing Ista dewata yang kita percayai. Setiap orang memiliki Ista dewata yang berbeda, ketika kita mengetahui dewa atau dewi siapakan yang menjadi Ista Dewata kita maka pemujaan terhadapNya akan lebih mudah dan kita akan meras langsung klik. Bagi yang belum mengetahui Dewa atau Dewi siapakah yang menjadi Ista Dewatanya, maka ada cara mudah untuk mengethuinya, sebelum tidur kita panggil dan kita visualisasikan secara benar-benar dan tulus dan undang Beliau untuk hadir dalam mimpi kita agar kita cepat mengetahuinya.

  • Doa Mahamrtyunjayamantra :

Om Tyayambhakam yajamahe

Sugandhim pusti varadhanam,

urvarukam iva bandhanat

mrtyor muksiya mamratat.

Rg Veda VII.59.12

Terjemahan :

            ‘Kami memuja Hyang Rudra (Trayambhaka) yang menyebarkan keharuman dan memperbanyak makanan. Semoga Ia melepaskan kami, seperti buah mentimun dari batangnya, dari kematian dan bukan dari kekekalan’. (Titib, 1996)

Atau dapat menggunakan mantra berikut:

Om Om Jaya Jiwat Sarira Raksan Dadasime
Om Mjum Sah Waosat Mrityun Jaya Namah Swaha

Terjemahan :

     ‘Oh Sanghyang Widhi Wasa Yang Maha Jaya yang mengatasi segala kematian kami memujaMu. lindungilah kami dari marabahaya’.

Atau doa berikut ini :

Om Sarwa Papa Winasini Sarwa Roga Wimocane Sarwa Klesa Winasanam Sarwa Bhogam Awapnuyat

Om Srikare Sapa Hut Kare Roga Dosa Winasanam Siwa Lokam Mahayaste Mantra Manah Papa Kelah

Terjemahan :
‘Oh Sanghyang Widhi Wasa, terimalah segala persembahan kami. Engkau musnahkan segala malapetaka. Engkau bebaskan segala derita, dan Engkau jauhkan segala penyakit. Oh Sanghyang Widhi Wasa, Engkau yang dipuja sebagai penguasa alam semesta, Engkau menjiwai inti segala mantra, bebaskanlah segala dosa dan derita, serta tuntunlah kami ke jalan yang benar’.

  • Doa memohon bimbingan spiritual (Sattvika):

Om Asato ma sadgamaya

tamaso ma jyotir gamaya

mrtyor ma amrtam gamaya

                                                                                                Brh. Ar. Up. 1.3.28

Terjemahan :

            ‘Ya Tuhan bimbinglah kami dari yang tidak benar, menuju yang benar. Bimbinglah kami dari kegelapan (pikiran) menuju cahaya (pengetahuan) yang terang. Bimbing kami dari kematian menuju kehidupan yang abadi’. (Titib, 1996)

  • Doa Santipatha (Santi mantra) (Sattvika) :

Om Dyauh santir antariksam santih

prthivi santir apaha santir

osadhayah santih vanaspatayah santir

visve devah santir brahma santih

sarvam santih santir eva santih

sa ma santir edhi

Yayur Veda XXXVI.17

Terjemahan :

     ‘Ya Tuhan Yang Mah Kuasa, anugrahkanlah kedamaian di langit,damai di angkasa, damai di bumi,damai di air damai pada tumbuh-tumbuhan, damai bagi para pepohonan, damai bagi para dewata, damailah Brahma, damailah alam semesta. Semogalah kedamaian senantiasa datang pada kami.’ (Titib, 1996)


BAB III

PENUTUP

  • Kesimpulan

Dari pemaparan materi pada makalah diatas,maka dapat ditarik kesimpulan, mantra merupakan salah satu aspek penting dalam pelaksanaan yadnya umat Hindu. Fungsi dan tujuan dari pelatunan mantra atau doa yakni sebagai pernyataan rasa syukur atas anugrah-Nya,sebagai sadhana untuk menyucikan diri,sebagai sadhana untuk memohon agar terjauhkan dari segala hal buruk,serta memohon perlindungan. Doa (mantra) juga bertujuan untuk melindungi pikiran dari berbagai investasi yang tidak perlu. Kekuatan mantra dapat menjadi pelindung pikiran. Oleh karenanya kesehatanpun akan dapat dijamin sebab pikiran dapat dilindungi dari dari berbagai macam godaan untuk memikirkan yang bukan-bukan. Tiga sumber mantra dalam Hindu diambil dari Veda mantra, Purana mantra, dan Tantrika mantra. Terkait dengan sumber tersebut maka mantra dikategorikan dalam tiga kualitas mantra yakni Sattvika mantra, Rajasika mantra, Tamasika mantra. Dalam kehidupan sehari-hari mantra-mantra tersebut di aplikasikan kedalam mantra upasana (doa sehari-hari) baik yang masuk kedalam yadnya, yang bersifat insidental.

DAFTAR PUSTAKA

In, P. H. (2006). Himpunan doa agama hindu. Jakarta: Media Hindu.

Prabupada, S. (2006). Bhagavad Gita menurut aslinya. Hanuman Sakti.

s., m. m. (2013, Juni). http://shantigriya.tripod.com/sastra/gayatri/gayatri.htm. Retrieved 12 08, 2013, from http://shantigriya.tripod.com

Surpi, N. K. (2013). Teologi Hindu memahami Konsep Ketuhaan dalam Agama Hindu. Denpasar: Vivekananda Press.

Titib, I. M. (1996). Veda Sabda Suci Pedoman Praktis Kehidupan. Surabaya: Paramita.

Veda Sruti Rg Veda Samhita. (2004). Surabaya: Paramita.

Wiana, K. (1995). Yajna dan bhakti dari sudut pandang Hindu. Denpasar: PT Pustaka Manikgeni.